1. Divisi
Cyanophyta (Algae Biru)
A. Ciri-ciri
khas
Kelompok alga yang beranggotakan
1500 jenis ini biasanya bercirikan warna talus hijau kebiru-biruan yang
disebabkan suatu pigmen tambahan selain klorofil dan karatenoid, dinding sel
disusun oleh muko peptide dan peptin, hemiselulosa, selulosa. Kadang-kadang
pigmen merah juga ada, dan variasi dalam perbandingan pigmen-pigmen ini
menghasilkan kisaran yang sangat luas dalam hal warna pada alga ini.
B. Habitat
dan penyebarannya
Ganggang biru kebanyakan hidup
diair tawar, tempat-tempat yang lembab, sebagian kecil di air laut. Ada yang
tahan hidup disalju, didaerah kutub, ada yang ditemukan pada mata air panas (75
C – 85 C)
Ganggang
ini termasuk ganggang prokariotik dan hanya terdiri dari 1 kelas yaitu
v Struktur tubuh Cyanophyceae
Tubuh algae biru
sangat sederhana yaitu uniseluler, membentuk koloni tanpa filamen atau dapat
juga membentuk filamen atau dapat juga membentuk filamen dengan atau tanpa cabang-cabang.
Sel-sel dan koloni tanpa filamen diselubungi gelatin yang mencolok. Suatu
deretan sel-sel tunggal alam satu filemen disebut trikhom dan trikhom dengan
selubungnya disebut filemen.
Mobilitas Cyanophyceae
tidak memiliki sel-sel berflagel, tetapi Cyanophyceae menunjukkan gerakan
meluncur.
v Perkembangbiakan
Cyanophyceae ini
tidak mempunyai sel-sel pembiakan berflagel, tidak dibentuk zoospore atau gamet
berflagel, tidak ada pembiakan seksual, hanya ada pembiakan aseksual dan
vegetatif dengan cara :
a. Pembelahan sel
Sel-sel anak
biasanya tidak terpisah, ini menghasilkan satu koloni yang diliputi selaput
lendir. Koloni ini dapat berfragmentasi dan menghasilkan koloni baru.
b. Fragmentasi koloni
Terjadi dengan
pembentukan hormogenia dan heterosista. Hormogonia adalah sederetan sel dalam
trikom yang dibatasi oleh diskus lendir, yang mudah patah.
c. Hormogonia
Pembentukan
hormogonia adalah cara yang sangat umum untuk berkembangbiak dari
anggota-anggota yang filamentik. Terbentuknya hormogonia dapat terjadi karena
terbentuknya sekresi.
d. Akineta
Disebut juga
spora istirahat yang berdinding tebal, mengandung banyak makanan cadangan,
lebih besar dari sel vegetatif. Akinet berkecambah menjadi filamen.
e. Endospora
Dibentuk pada
bangsa Chamaesiphonales dimana protoplasma dari sel-sel tertentu membagi-bagi
untuk membentuk spora.
f.
Eksospora
Spora ini
terbentuk karena potoplast terbagi dalam satu bidang secara berturut-turut dan
terjadi pada sel bagian ujung filament. Spora yang terbentuk demikian disebut
eksospora.
2. DIVISI
CHLOROPHYTA (ALGAE HIJAU)
v Habitat dan Penyebaran
` Sepuluh persen dari jenis-jenisnya terdapat dilaut,
sedangkan sisanya hidup diair tawar dan ditanah-tanah, tembok-tembok dan
pohon-pohon yang lembab.
v Struktur Sel dan Ciri Khas
Sel-sel yang motil sebagian besar mempunyai 2 atau 4 buah flagel
yang sama panjang, kesemuanya bertipe whiplash.
Flagela yang bertipe whiplash,
terdiri dari filamen aksial (axomena) yang dikelilingi oleh selubung sitoplasma
hampir disepanjang aksonim, sehingga aksonim, sehingga aksonim tampak telanjang
pada ujung flagellanya.
Sebagian besar dari anggota Chlorophyta mempunyai sel yang
berdinding, sehingga akan mempunyai bentuk tertentu. Dinding sel terdiri dari
dua lapis. Lapisan sebelah dalam, terdiri dari sellulosa, kecuali pada siphonales yang lapisan dalam dari dinding
selnya terdiri kalose.
Kloroplas mempunyai bentuk yang khas pada sebagian besar marga atau
jenis. Bentuk kloroplas yang menyerupai mangkuk, yang khas bagi Chlamydomonas, dapat dijumpai juga pada
jenis-jenis lain dari bangsa Volvocales danTetrasporales. Bentuk kloroplas yang
menyerupai mangkuk tersebut dijumpai pula pada sebagian besar anggota
Chlorophyta primitif.
v Perkembangbiakan
a. Secara vegetatif
Dilakukan dengan fragmentasi talus atau filamen. Setiap
fragmen akan tumbuh menjadi individu baru.
b. Secara aseksual
Yang paling umum dilakukan oleh zoospora. Zoospora
biasanya dibentuk dalam sel vegetatif yang bentuknya sama dengan sel lain
disekelilingnya.
c. Secara seksual
Ø Isogami
Ø Anisogami
Ø Oogami
Ø Aplogami
v Klasifikasi
Beberapa ahli mengatakan bahwa perbedaan sifat yang ada tidak dapat
membuat Chara dipisahkan menjadi
divisi tersendiri, sehingga menempatkan Chara
dalam divisi Chlorophyta yaitu kelas Charophyceae.
Dari hasil pengamatan dengan mikroskop elektron,
Chapman & Chapman (1975), mengusulkan adanya kelas Prasinophycee yang meliputi organisme yang berflagella 1,2,dan 4
sama panjang. Beberapa penulis mempertahankan anggota kelas Prasinophyceae sebagai anak bangsa dari kelas Volvocales. Dalam kuliah ini akan
diikuti klasifikasi yang membagi Chlorophyta menjadi dua kelas yaitu kelas Chlorophyceae dan Charophyceae.
KELAS CHLOROPHYCEAE
Tallus dari kelas Chlorophyceae terdiri dari satu sel (uniseluler)
atau bersel banyak (multiseluler), dengan tipe-tipe sebagai berikut :
1. Bentuk uniseluler yang motil,
misalnya: Clamydomonas
2. Bentuk multiseluler yang nonmotil (kokoid) misalnya: Chlorella
3. Bentuk koloni yang motil, misalnya: Pandorina dan Volvox
4. Bentuk kokoid yang kolonial, misalnya: Hydrodicton dan Pediastrum
5. Bentuk Palmella yang kolonial, misalnya: Tetraspora
6. Bentuk dendroid yang kolonial, misalnya: Plastinocladus
7. Bentuk filamen:
a. Filamen yang tak bercabang, misalnya: Ulothrix, Oedogonium
b. Filamen yang bercabang, misalnya: Cladophora, Pithophora
8. Heterotrikh (heterotrich) yaitu tubuh yang terdiri dari filamen yang
tegak dan bagian yang menjalar, misalnya: Stigoclonium,
Choleochaeta
9. Bentuk yang menyerupai daun atau parenkim, misalnya: Ulva
10. Bentuk yang menyerupai pipa, misalnya: Protosiphon
KELAS CHAROPHYCEAE
Charophyceae terkenal dengan nama Ganggang Karangan, karena
mempunyai cabang yang teratur seperti karangan. Talus dari ganggan ini tegak
dan bercabang-cabang. Talus terbagi menjadi ruas-ruas disertai buku-buku. Tiap
buku mempunyai cabang lateral yang letaknya mengelilingi buku tadi hingga
tampak seperti karangan, cabang-cabang tadi sering disebut “daun”.
Perkembangbiakan dilakukan secara oogami. Oogonium terdiri dari satu
sel yang dikelilingi oleh steril dan terletak pada daun. Anteridium juga
terdiri dari satu sel, beberapa anteridia (biasanya 8) terkumpul dan
diselubungi oleh suatu selubung hingga berbentuk bulat, terletak diatas daun.
Perkembangbiakan
Charophyceae dapat terjadi secara vegetatif, dan perkembangbiakan secara seksual.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar