Jumat, 09 November 2012

alga biru dan hijau


1.      Divisi Cyanophyta (Algae Biru)
A.    Ciri-ciri khas
Kelompok alga yang beranggotakan 1500 jenis ini biasanya bercirikan warna talus hijau kebiru-biruan yang disebabkan suatu pigmen tambahan selain klorofil dan karatenoid, dinding sel disusun oleh muko peptide dan peptin, hemiselulosa, selulosa. Kadang-kadang pigmen merah juga ada, dan variasi dalam perbandingan pigmen-pigmen ini menghasilkan kisaran yang sangat luas dalam hal warna pada alga ini.

B.     Habitat dan penyebarannya
Ganggang biru kebanyakan hidup diair tawar, tempat-tempat yang lembab, sebagian kecil di air laut. Ada yang tahan hidup disalju, didaerah kutub, ada yang ditemukan pada mata air panas (75 C – 85 C)
                          Ganggang ini termasuk ganggang prokariotik dan hanya terdiri dari 1 kelas yaitu
v  Struktur tubuh Cyanophyceae
Tubuh algae biru sangat sederhana yaitu uniseluler, membentuk koloni tanpa filamen atau dapat juga membentuk filamen atau dapat juga membentuk filamen dengan atau tanpa cabang-cabang. Sel-sel dan koloni tanpa filamen diselubungi gelatin yang mencolok. Suatu deretan sel-sel tunggal alam satu filemen disebut trikhom dan trikhom dengan selubungnya disebut filemen.
Mobilitas Cyanophyceae tidak memiliki sel-sel berflagel, tetapi Cyanophyceae menunjukkan gerakan meluncur.
v  Perkembangbiakan
Cyanophyceae ini tidak mempunyai sel-sel pembiakan berflagel, tidak dibentuk zoospore atau gamet berflagel, tidak ada pembiakan seksual, hanya ada pembiakan aseksual dan vegetatif dengan cara :


a.       Pembelahan sel
Sel-sel anak biasanya tidak terpisah, ini menghasilkan satu koloni yang diliputi selaput lendir. Koloni ini dapat berfragmentasi dan menghasilkan koloni baru.
b.      Fragmentasi koloni
Terjadi dengan pembentukan hormogenia dan heterosista. Hormogonia adalah sederetan sel dalam trikom yang dibatasi oleh diskus lendir, yang mudah patah.
c.       Hormogonia
Pembentukan hormogonia adalah cara yang sangat umum untuk berkembangbiak dari anggota-anggota yang filamentik. Terbentuknya hormogonia dapat terjadi karena terbentuknya sekresi.
d.      Akineta
Disebut juga spora istirahat yang berdinding tebal, mengandung banyak makanan cadangan, lebih besar dari sel vegetatif. Akinet berkecambah menjadi filamen.
e.      Endospora 
Dibentuk pada bangsa Chamaesiphonales dimana protoplasma dari sel-sel tertentu membagi-bagi untuk membentuk spora.
f.        Eksospora
Spora ini terbentuk karena potoplast terbagi dalam satu bidang secara berturut-turut dan terjadi pada sel bagian ujung filament. Spora yang terbentuk demikian disebut eksospora.









2.            DIVISI CHLOROPHYTA (ALGAE HIJAU)

v  Habitat dan Penyebaran
`               Sepuluh persen dari jenis-jenisnya terdapat dilaut, sedangkan sisanya hidup diair tawar dan ditanah-tanah, tembok-tembok dan pohon-pohon yang lembab.

v  Struktur Sel dan Ciri Khas
Sel-sel yang motil sebagian besar mempunyai 2 atau 4 buah flagel yang sama panjang, kesemuanya bertipe whiplash. Flagela yang bertipe whiplash, terdiri dari filamen aksial (axomena) yang dikelilingi oleh selubung sitoplasma hampir disepanjang aksonim, sehingga aksonim, sehingga aksonim tampak telanjang pada ujung flagellanya.
Sebagian besar dari anggota Chlorophyta mempunyai sel yang berdinding, sehingga akan mempunyai bentuk tertentu. Dinding sel terdiri dari dua lapis. Lapisan sebelah dalam, terdiri dari sellulosa, kecuali pada siphonales yang lapisan dalam dari dinding selnya terdiri kalose.
Kloroplas mempunyai bentuk yang khas pada sebagian besar marga atau jenis. Bentuk kloroplas yang menyerupai mangkuk, yang khas bagi Chlamydomonas, dapat dijumpai juga pada jenis-jenis lain dari bangsa Volvocales danTetrasporales. Bentuk kloroplas yang menyerupai mangkuk tersebut dijumpai pula pada sebagian besar anggota Chlorophyta primitif.

v  Perkembangbiakan
a.       Secara vegetatif
Dilakukan dengan fragmentasi talus atau filamen. Setiap fragmen akan tumbuh menjadi individu baru.
b.      Secara aseksual
Yang paling umum dilakukan oleh zoospora. Zoospora biasanya dibentuk dalam sel vegetatif yang bentuknya sama dengan sel lain disekelilingnya.
c.       Secara seksual
Ø  Isogami
Ø  Anisogami
Ø  Oogami
Ø  Aplogami

v  Klasifikasi
Beberapa ahli mengatakan bahwa perbedaan sifat yang ada tidak dapat membuat Chara dipisahkan menjadi divisi tersendiri, sehingga menempatkan Chara dalam divisi Chlorophyta yaitu kelas Charophyceae.
                Dari hasil pengamatan dengan mikroskop elektron, Chapman & Chapman (1975), mengusulkan adanya kelas Prasinophycee yang meliputi organisme yang berflagella 1,2,dan 4 sama panjang. Beberapa penulis mempertahankan anggota kelas Prasinophyceae sebagai anak bangsa dari kelas Volvocales. Dalam kuliah ini akan diikuti klasifikasi yang membagi Chlorophyta menjadi dua kelas yaitu kelas Chlorophyceae dan Charophyceae.

*      KELAS CHLOROPHYCEAE
Tallus dari kelas Chlorophyceae terdiri dari satu sel (uniseluler) atau bersel banyak (multiseluler), dengan tipe-tipe sebagai berikut :
1.       Bentuk uniseluler  yang motil, misalnya: Clamydomonas
2.       Bentuk multiseluler yang nonmotil (kokoid) misalnya: Chlorella
3.       Bentuk koloni yang motil, misalnya: Pandorina dan Volvox
4.       Bentuk kokoid yang kolonial, misalnya: Hydrodicton dan Pediastrum
5.       Bentuk Palmella yang kolonial, misalnya: Tetraspora
6.       Bentuk dendroid yang kolonial, misalnya: Plastinocladus
7.       Bentuk filamen:
a.       Filamen yang tak bercabang, misalnya: Ulothrix, Oedogonium
b.      Filamen yang bercabang, misalnya: Cladophora, Pithophora
8.       Heterotrikh (heterotrich) yaitu tubuh yang terdiri dari filamen yang tegak dan bagian yang menjalar, misalnya: Stigoclonium, Choleochaeta
9.       Bentuk yang menyerupai daun atau parenkim, misalnya: Ulva
10.   Bentuk yang menyerupai pipa, misalnya: Protosiphon

*      KELAS CHAROPHYCEAE
Charophyceae terkenal dengan nama Ganggang Karangan, karena mempunyai cabang yang teratur seperti karangan. Talus dari ganggan ini tegak dan bercabang-cabang. Talus terbagi menjadi ruas-ruas disertai buku-buku. Tiap buku mempunyai cabang lateral yang letaknya mengelilingi buku tadi hingga tampak seperti karangan, cabang-cabang tadi sering disebut “daun”.
Perkembangbiakan dilakukan secara oogami. Oogonium terdiri dari satu sel yang dikelilingi oleh steril dan terletak pada daun. Anteridium juga terdiri dari satu sel, beberapa anteridia (biasanya 8) terkumpul dan diselubungi oleh suatu selubung hingga berbentuk bulat, terletak diatas daun.
Perkembangbiakan Charophyceae dapat terjadi secara vegetatif, dan perkembangbiakan  secara seksual.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar